Menentukan usaha toko kecil

Ilustrasi toko penjualan. pixabay

Untuk mengelola usaha toko kecil, sebaiknya menyewa lokasi usaha. Lokasi apa yang baik untuk tempat usaha? Banyak pengusaha berpendapat bahwa keberhasilan suatu usaha dapat bertahan karena pilihan lokasi usaha yang baik.


Lokasi atau tempat usaha dapat diiberatkan sebagai bahan bakar pada kendaraan bermotor. Jika bahan bakar tidak murni, jalannya motor tidak akan semulus jka bahan bakar itu murni. Demikian pula dengan lokasi usaha. Jika lokasi usaha tidak dapat dikenali dan didatangi oleh calon pembeli, sulit pula untuk menghidupkan dan mengembangkannya.

Pemilihan lokasi yang tepat untuk usaha anda adalah kunci pokok segalanya. Mari kita perhatikan alasan dalam pemilihan lokasi.
  1. Bagaimanakah kesesuaian daerah tersebut dengan usaha anda?
  2. Apakah daerah tersebut makin berkembang penduduknya atau makin menyusut?
  3. Bagaimanakah persaingan-persaingan yang telah ada di daerah tersebut antara sesama pedagang sejenis?
  4. Apakah cukup mudah dan banyak orang-orang yang akan mampir ke tempat anda?
  5. Apakah lokasi terletak di jalan yang sempit, rusak dan sulit bagi pejalan kaki?
  6. Apakah lokasi tersebut tempat yang mudah dilihat?
  7. Bagaimanakah segi keamanannya?
Dengan memperhatikan alasan pemilihan lokasi ini diharapkan anda akan dapat berusaha dengan tenang dan nyaman. Mungkin banyak orang yang tidak setuju dengan pendapat itu. Akan tetapi, pendapat itu jelas ada benarnya. Bagi pedagang usaha sangat bergantung pada letak tempat usaha yang dipilihnya.

Beberapa cara untuk menentukan lokasi adalah sebagai berikut.

1. Keterbatasan modal

Sebelum mengadakan pemilihan lokasi, perlu lebih dahulu menghitung jumlah uang yang ada dan rencana besarnya usaha. Dengan demikian, kita dapat mengetahui berapa jumlah uang yang didapat dipakai untuk menyewa lokasi usaha yang dipilih.

Tidak ada gunanya meneliti kemungkinan lokasi ruko atau rumah toko di pinggir jalan besar di tengah kota jika modal yang tersedia hanya lebih kurang 1.5 juta. Jumlah itu tidak cukup untuk membayar sewa ruko di tengah kota.

Dengan modal yang pas-pasan itu akan membatasi pilihan lokasi usaha. Tempat yang dapat diperoleh adalah kios di tengah pasar yang harga sewanga lebih murah atau di tempat lain yang harga sewanya cukup murah. Jadi, setelah batas modal diketahui, pemilihan lokasi dapat dimulai.

2. Penentuan daerah yang dipilih

Setelah mengetahui jumlah modal yang akan dipakai untuk menentukan tempat usaha, kita juga harus menentukan apakah daerah yang kita rencanakan sudah sesuai dengan usaha toko kecil kita. Untuk menyakinkan barang yang akan dijula dapat laku perlu dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
  • daerah asal penduduk sekitar lokasi yang dipilih.
  • agama penduduk sekitar lokasi yang dipilih.
  • kehidupan dan kemampuan daya beli penduduk sekitar lokasi, misalnya kaya atau miskin.
  • berapa banyak penduduk di sekitar lokasi yang diharapkan membeli untuk menghitung rata-rata penjualan setiap hari.


3. Potensi daerah yang dipilih

Pastikan bahwa daerah yang dipilih adalah daerah yang ramai dan berpenduduk cukup banyak. Petunjuk untuk memeriksa hal tersebut adalah sebagai berikut.
  • Carilah jalan atau perumahan yang akan, sedang, atau telah dibangun.
  • Carilah berapa banyak usaha yang maju berkembang di sekitar tempat yang dipilih.
  • Tanyailah beberapa pegawai di sekitar tempat usaha yang dipilih itu tentang keadaan usaha sekarang dan bagaimana kira-kira perkembangan di masa depan.

4. Pemilihan persaingan

Persaingan harus diperhitungkan agar usaha yang dijalankan tetap bertahan dan berjalan baik. Oleh karena itu, pemahaman mengenai persaingan penting sekali agar kita dapat segera melakukan tindakan yang sesuai dengan keberhasilan usaha.

Cara-cara di bawah ini akan membantu memahami saingan agar kita dapat bertahan dan memenangkan persaingan. Cara-cara itu adalah sebagai berikut.
  • Pelajari tempat usaha yang dipilih agar kita mengetahui berapa banyak jenis usaha yang sama dengan kita.
  • Pertimbangkan pikiran, setiap saingan hal-hal seperti berikut ini, (1) macam barang persediaan dan banyaknya persediaan mereka, misalnya ada lima merek sabun mandi dan setiap merek terdapat lima buah. (2) Perkiraan seluruh harga persediaan barang. (3) harga penjualan. (4) perhatikan bagaimana mereka memamerkan dan mempromosikan barang jualannya.
  • Pikirkan apa yang harus dilakukan untuk dapat memenangkan persaingan.

5. Perencanaan pembelian

Setelah menentukan usaha toko kecil dan mengetahui bagaimana keadaan toko pesaing, kita dapat merencanakan barang apa yang akan kita jual dan berapa banyak barang itu. Sebagai pedagang pengecer, kita harus tahu bagaimana membeli barang secara tepat.

Kita juga harus betul-betul mengetahui bagaimana membeli barang dengan harga termurah. Berikut ini beberapa petunjuk yang dapat membantu perencanaan pembelian barang dagangan.

a. Belilah barang yang cepat laku

Tentukan jenis barang yang cepat arus penjualannya. Hal itu berarti barang tersebut diharapkan dapat dibeli dan dijual dalam jangka waktu 30 hari dan paling lama 90 hari.

b. Utamakan barang sediaan pokok

Pastikan bahwa paling sedikit 90% uang yang digunakan untuk membeli sediaan, dibelanjakan untuk sediaan pokok yang cepat arus penjualannya.

c. Periksalah berbagai penyalur

Tentukan orang yang menawarkan barang dengan harga tunai atau dengan harga kredit terbaik dan tentukan masalah pengiriman. Berhati-hatilah terhadap penawaran potongn harga diskon karena pembelian dalam jumlah banyak.

d. Belilah sedikit tetapi sering

Belilah barang dalam jumlah yang tepat agar dapat terjual dalam jangka waktu 30 sampai 90 hari setelah pengiriman.

e. Makin kecil tingkat laba sediaan, harus semakin cepat terjual

Jika margin laba 3-5%, persediaan barang harus dijual dalam beberapa hari setelah barang siap dijual. Paling lama dalam jangka waktu 10 hari untuk rata-rata perusahaan kecil. Apabila kredit pembelian diberikan oleh penyalur, perputaran sediaan 10 hari dapat diperpanjang sampai 40 hari. Karena pengusaha masih mempunyai sediaan untuk 30 hari sebelum barnag-barang tersebut dibayarnya.

Akan tetapi, jika pelanggan diperbolehkan mengambil kredit selama 30 hari, keuntungan yang direncanakan akan hilang. Ingatlah, makin kecil margin laba atau imbuhan harga, perputaran sediaan harus semakin cepat.

Kelangsungan hidup usaha kecil hampir seluruhnya tergantung pada kemampuan pengusahanya untuk mengikuti petunjuk dasar ini. Adapun petunjuk-petunjuk dasar tersebut sebagai berikut :
  • belilah jenis barang dagangan yang tepat.
  • carilah harga yang tepat termurah daripada pembekal yang paling dipercaya.
  • ambillah dalam jumlah yang tepat optimum dan minimum sesuai dengan volume penjualan yang diharapkan.
6. Promosikan usaha

Setelah pengusaha siap dengan rencana pembelian barang yang akan dijual, penjual harus mempersiapkan rencana promosi. Promosi diperlukan untuk memenangkan persaingan. 

Bermacam-macam jenis promosi dapat digunakan, tetapi hindari promosi dengan memasang iklan karena biaya iklan sangat mahal sehingga jarang dipakai dalam usaha kecil.

Oleh karena itu, promosi usaha yang sebaiknya dipakai adalah promosi yang sederhana, murah, serta dapat menarik  minat masyarakat. Banyak orang melihat dari luar mengenai usaha tersebut. 

Kegagalan penggunaan teknik dasar promosi yang sederhana akan mengakibatkan perusahaan kehilangan pelanggan dan calon pelanggan.

Berikut ini adalah beberapa teknik dasar promosi yang dapat dipakai dengan mudah pada perusahaan kecil.
  • Gunakanlah etalase toko lemari panjang untuk memamerkan barang. Jika ada etalase lemari panjang toko, hendaknya dapat mencerminkan jenis usaha yang dijalankan karena penggunaanya harus diusahakan dengan maksimal.
  • Etalase tidak harus dipenuhi dengan setiap jenis barang dagangan. Etalase hendaknya berupa pameran yang menarik dari jenis barang yang terpilih untuk dijual kepada calon pembeli. Etalase toko adalah wiraniaga atau selesmen tetap yang mewakili perusahaan bagi calon pelanggan perusahaan bagi caon pelanggan perusahaan atau toko tersebut.
  • Gunakanlah selalu etalase untuk memamerkan barang-barang yang diunggulkan baik kualitas maupun harga dari pesaingnya dan selalu memberikan satu atau dua penawaran istimewa.
  • Gunakanlah selalu etalase toko untuk promosi dan penjualan khusus.
  • Jika tidak ada etalase, gunakanlah papan plakat yang berukuran minimal 60 x 100 cm untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai barang-barang yang diunggulkan dan murah. Papan plakat itu harus diletakkan tepat di depan pintu masuk toko atau perusahaan tersebut.

Papan nama dan brosur

1. Papan nama

  • Pemerkan barang-barang di luar dan dekat dengan pintu masuk toko atau perusahaan. Buatlah papan nama dengan tulisan yang jelas menunjukan nama perusahaan dan jenis usahanya. Jika ada nomor telepon, hendaknya nomor telepon dicantumkan pada papan nama tersebut. Panan nama tersebut hendaknya dibuat dengan jelas dan dapat dibaca oleh setiap orang yang berdiri 10 m dari papan nama. Jika memungkinkan hendaknya dipasang lampu pada papan tersebut, khususnya jika toko itu buka pada malam hari.
  • Bagian depan perusahaan hendaknya selalu bersih dan teratur karena bagian depan itu memamerkan barang-barang yang paling laku dan bersaing.

2. Brosur

Brosur perusahaan bukan merupakan toko atau bengkel, melainkan pabrik atau usaha jasa/layanan yang dioperasikan dari tempat tinggal pengusaha, brosur harus disiapkan sebagai pengganti etalase.

Foto-foto berwarna harus digunakan untuk menggambarkan produk yang dihasilkan atau layanan yang ditawarkan.

Brosur berisi uraian singkat yang memberikan keterangan lebih rinci kepada masyarakat tentang hal-hal yang tidak dapat dilihat pada perusahaan. Brosur merupakan salah satu jenis etalase. 

Brosur harus dibuat secara cermat dengan warna yang menarik dan dapat menjelaskan prestasi perusahaan serta keuntungan dari saingannya.


Pengendalian kredit

Salah satu cara untuk menarik pelanggan adalah menjual dengan cara kredit. Tujuan pembelian kredit kepada pelanggan adalah untuk meningkatkan penjualan. Akan tetapi, penjualan denganc ara kredit kepada langganan harus dikendalikan. 

Pengendalian kredit bertujuan menjamin agar para pelanggan membayar kredit mereka sesusi dengan waktu yang telah ditentukan sehingga perusahaan terhindar dari penimbunan piutang.

Pengendalian kredit diperlukan untuk hal-hal sebagai berikut :
  • Memeriksa apakah pembelian setiap pelanggan secara kredit sudah dicatat pada saat pelanggan membeli.
  • Memeriksa apakah meminjam uang pada perusahaan dan berapa besarnya.
  • Memeriksa apakah pembayaran kredit oleh pelanggan sudah dicatat pada saat pembayaran dilakukan.
  • Membatu pemilik menentukan batas kredit yang diberikan kepada pelanggan. Dari catatan itu batas kredit dapat dikendalikan. Selain itu, juga untuk menjaga agar pelanggan tidak mengambil barang melebihi batas kreditannya.
Pemilik perlu meneliti kemapuan para pelanggan dalam membayar batas kredit sebelum batas kredit tersebut diberikan. Kegagalan menetukan batas kredit akan mengakibatkan kebangkrutan usaha. Faktor-faktor itu tidak dapat diabaikan.

Setiap pelanggan harus memiliki catatan kredit sendiri. Selain itu, halaman tersendiri yang berisi contoh kartu kredit pelanggan. Pengisian catatan pengendalian kredit dan penetapan batas kredit adalah sebagai berikut.
  1. Isilah nomor, dan alamat kartu identitas.
  2. Isilah nomor akun pelanggan sesusai urutan sebelumnya.
  3. Bicarakan dengan pelanggan mengenai penghasilan dan frekuensi pembayarannya apakan mingguan, dua minggu, atau bulanan.
  4. Kemudian, perkirakanlah berapa persen dari penghasilan yang dapat dibelanjakan jenis barang seperti yang dijual di toko tersebut. Tanyakan secara diplomatis kepada pelanggan apakah dia juga membeli barang yang sama di toko lain. Apakah juga mempunyai utang, berapa utang yang telah dibayar, dan mengapa ia memerlukan kredit. Berdasarkan pembicaraan itu tentukan batas kredit pelanggan, tidak boleh melebihi 80% dari pendapatannya.
  5. Tentukan tanggal berapa kredit harus dibayar. 
  6. Catatlah semua ketentuan itu pada kartu akun pelanggan dengan batas kredit dan tanggal pembayaran setiap bulan.
  7. Jelaskan mengenai kartu tersebut dan segala prosedurnya, misalnya batas kredit yang diberikan serta akun tanggal pembayaran kredit pelanggan.
  8. Katakanlah kepada pelanggan bahwa seluruh kredit untuk periode sebelumnya harus dibayar lunas sebelum dapat kredit berikutnya diambil.
  9. Katakanlah kepada pelanggan bahwa setiap saat pelanggan membeli barang dengan kredit, rinciannya terkadang diringkas akan dicatat pada kartu dan nilai kredit dicatat serta ditambah sesuai dengan jumlah keseluruhan kredit sebelumnya.
Pelanggan harus memeriksa catatan pada kartu dan menandatangani sebelum membawa pergi barangnya. Demikian juga ketika pelanggan membayar rekening, pembayaran itu dicatat juga pada kartu. Penerima uang pembayaran tersebut menandatangani kartu, seperti halnya pelanggan.

Tiga hal penting seperti yang disebutkan di atas adalah sebagai berikut.
  1. Penjual kredit bukan merupakan penjualan, kecuali kalau sudah menerima lunas pembayaran.
  2. Pemberian kredit kepada satu pelanggan dapat berarti memberikan kredit pula kepada banyak pelanggan.
  3. Pemberian kredit sejumlah 1 juta kepada beberapa pelanggan berart akan terjadi pengurangan sediaan barang senilai 1 juta yang disediakan untuk para pelanggan yang akan membeli sacara tunai.
Semua uraian diatas itu diharapkan dapat menambah penjelasan bahwa pemberian kredit kepada pelanggan tidak pernah dapat ditangani dengan sepintas lalu. Demikian juga, pengendalian kredit sangat penting demi kelangsungan hidup perusahaan.


Pengendalian barang

Salah satu kunci keberhasilan usaha eceran adalah tersedianya barang pada saat mereka memerlukan. Untuk itu, persediaan barang harus selalu terkendali, agar pembeli merasa puas.

1. Tujuan pengendalian barang

Tujuan pengendalian barang adalah menjaga agar barang yang ada dapat memenuhi permintaan pelanggan serta menjamin seminimal mungkin modal yang tertanam pada barang dagangan. 

Setelah itu, pengendalian sediaan berguna untuk mengendalikan sediaan barang yang terlalu banyak. Hal itu berarti pengeluaran uang hanya dipergunakan untuk membeli barang-barang yang tidak menguntungkan. Pengendalian barang yang dilakukan dengan tepat akan menjamin adanya bayang yang akan dibeli dan jumlah yang akan dibeli.

Formulir itu merupakan standar formulir pengendalian persediaan yang dipergunakan, tetapi perubahan dapat dilakukan sesuai dengan jenis usaha. Formulir sediaan itu digunakan untuk menghindari perkiraan dalam pembelian.

Dari formulir tersebut dapat ditelusuri berapa jumlah barang yang terjual dalam satu periode tertentu. Hasil itu akan membantu menentukan pembelian jumlah barang yang sesuai dengan saat yang tepat. Dengan demikian, minimalkan sediaan tiap-tiap barang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan.

2. Satu kartu untuk satu barang

Setiap jenis barang dagangan harus memiliki kartu tersendiri. Setelah datang, hendaknya barang dicatat dalam kartu ini agar tanggal penerimaan barang dan jumlah barang yang telah diterima dapat diperiksa dan dicatat dengan baik. Pencatatan dapat dilakukan setiap kali barang terjual.

Akan tetapi, dapat pula pencatatan dilakukan pada saat pemeriksaan fisik sekali dalam seminggu untuk menentukan jumlah barang yang telah terjual sejak dilakukan pemeriksaan persediaan terakhir atau pengiriman terakhir.

Kartu sediaan barang harus berisi catatan mengenai hal berikut :
  • Berapa banyak barang yang telah dibeli dan pada tanggal berapa barang-barang itu dibeli.
  • Berapa banyak barang yang terjual setiap minggu atau setiap bulan dari pemeriksaan sediaan secara fisik atau catatan yang dilakukan setiap kali barang terjual.
  • Jumlah sediaan pada hari pemeriksaan pada minggu itu atau pada saat dilakukan pencatatan setelah barang terjual.

Susunan bagian dalam

1. Tata letak bagian dalam

Faktor lain yang mendukung ramainya pembeli adalah tata letak ruangan toko agar mempermudah pembeli mendapatkan barang yang diinginkannya. Keterampilan mengatur penggunaan ruangan dan mengatur perlengkapan akan menentukan keberhasilan memamerkan dan menampilkan barang dagangan yang ditawarkan kepada para pelanggan.

Sebelum tata letak toko dapat ditetapkan, perlu dipertimbangkan apakah barang dagangan tersebut dijual dengan cara pelayanan sendiri atau pelayanan oleh orang lain.


a. Pelayanan sendiri

Pelayanan sendiri memberi kebebasan kepada para pelanggan untuk melihat barang yang berada di sekeliling ruangan toko dan memilih sendiri barang apa yang akan dibeli. Akan tetapi, sistem ini juga menuntut hal-hal sebagai berikut.
  1. menuntut peningkatan keterampilan mengatur barang.
  2. menuntuk peningkatan keamanan untuk menghindari pencurian.
Tata letak ruangan untuk pelayanan sendiri yang baik adalah mengatur barang agar para pelanggan dapat secara langsung mengamati seluruh barang dagangan yang ditawarkan.


b. Pelayanan oleh orang lain

Pelayanan oleh penjaga toko berarti membatasi penjualan hanya pada yang diminta pelanggan. Hal itu disebabkan oleh pelanggan tidak mungkin dapat melihat barang di sekeliling ruangan toko dan memilih atau membeli barang menurut keinginannya.

Akan tetapi, sistem itu tidak menuntut keterampilan teknis dan menejerial yang tinggi dan mengurangi kesempatan pencurian. Tata letak yang baik dalam sistem pelayanan ini adalah paling penting tidak harus dapat memberikan kesempatan kepada pelanggan untuk melihat semua jenis barang yang ditawarkan.

2. Cara menentukan tata letak

Untuk menentukan tata letak, dianjurkan dibuat perencanaan menurut skala lantai toko. Sebaiknya, perencanaan itu dibuat pada kertas grafik. Kemungkinan lokasi terbaik penempatan barang ditandai dengan menggunakan potongan karton berwarna untuk menggambarkan penempatan barang itu. Potongan dapat dipindah-pindah sampai diperoleh penggunaan laintai ruangan toko terbaik.

Dinding ruangan toko sama pentingnya dengan tata letak. Untuk itu, perlu juga dibuat perencanaan serupa. Potongan karton digunakan untuk menentukan penempatan rak. Kemudian, rak hendaknya diproyeksikan pada skala perencanaan lantai toko untuk menjamin apakah masih ada ruang gerak untuk pelanggan di antara ketiga dimensi ukuran ruang, meja panjang, dan perlengkapannya.

Empat aturan pokok untuk menghindari penggunaan lantai dan dinding ruangan yang tidak tepat adalah sebagai berikut.
  • Tidak dibenarkan ruangan toko dipenuhi dengan barang dan meja panjang yang berdesak-desakan sehingga para pelanggan sukar bergerak dalam ruangan tersebut.
  • Tidak dibenarkan ruang pameran barang dagangan digunakan untuk meletakkan kotak-kotak atau barang rongsokan.
  • Tidak dibenarkan ruang pameran barang dipakai sebagai kantor.
  • Pamerakan barang-barang yang paling baik ditempat yang terlihat oleh setiap orang. Jika memungkinkan, barang diletakkan setinggi garis pandang.
Manfaatkanlah setiap dinding dan lantai ruang untuk memamerkan barang dagangan dengan menarik, tanpa mengurangi ruang gerak para pelanggan


Sumber : Ardi Gautama l

0 Comments

Mohon berkomentar tidak menyebarkan spam dan berikan informasi untuk edukasi.